Jumat, 07 Juli 2017

Fiona Reka Mustika_IIP4_NHW#6


  1. ☘☘​NICE HOMEWORK #6☘☘


*BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL*

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.
Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.
Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut).

Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.

 (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7).

Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?

kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

_SELAMAT MENGERJAKAN_
Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

#################################################################

🌼 Bismillahirohmanirohim 😇 🌼

Akhirnya sampai juga pada topik menjadi MANAJER HANDAL KELUARGA 💖👨‍👨‍👧‍👧

Topik ini adalah topik yg tidak akan pernah usang.. Ketika saya memutuskan menikah, secara harfiah kebiasaan-kebiasaan masa single membutuhkan adjustment mengikuti kebutuhan 2 kepala yang menyatu dalam biduk rumah tangga.

Bahkan ketika Allah SWT mengamanahkan kepercayaan anak-anak lucu yang dititipkan kepada kami, otomatis semua membutuhkan penyesuaian..

Penyesuaian kebiasaan, penyesuaian waktu, penyesuaian finansial, bahkan penyesuaian untuk terus memperdalam ilmu yang semuanya membutuhkan skala prioritas, dimana kita lah yang harus dapat memutuskan mana yang Urgent/Mendesak, Important/Penting tapi tidak mendesak, Biasa saja, ataupun yang bisa ditunda (not urgent).

Setiap melewati sebuah fase, hal-hal tersebut akan mengalami penyesuaian dalam kehidupan keluarga kami.

Yang pada awalnya prioritas berkeluarga adalah mengenal, memahami pasangan. Kemudian setelah memiliki momongan, prioritas menjadi beralih kepada kehidupan kelahiran si kecil, memperhatikan asupan mpasi nya, memperhatikan tumbuh kembang nya dan terus berlanjut hingga memperhatikan kehidupan agama, sosial keluarga yang akan terus dijalani selama di dunia dan mempersiapkan bekal untuk kelak di akherat.

Dan kini prioritas yang dijalani saat ini mengerucut pada 3 prioritas hal terpenting:
1. Bermain dan Belajar bersama Afiqah & Nina, terus mendampingi dan memfasilitasi fitrah belajar mereka (Dirumah, Outing ke TMII,  Ancol, Planetarium, Gunung, Pantai dll)
2. Mengurus kebutuhan domestik Rumah Tangga (memasak, mencuci, menyetrika, memelihara hewan ternak, bersih-bersih) dan memastikan asupan gizi keluarga terjaga.
3. Menjalankan Bisnis Bunda Produktif (produksi sprei, produksi training pants, dan produksi Cookies) hingga dalam penanganan pemasaran dan penjualannya.

Ini adalah 3 hal terpenting dalam fase kehidupan keluarga saat ini.
🌸 Point pertama yang tidak akan dapat saya tinggalkan adalah mendampingi Masa Keemasan (Golden Ages) Afiqah dan Nina dimana pembentukan akhlak, adab ditentukan pada masa ini. Disinilah kami merasa warisan yang dapat kami tinggalkan adalah bekal agama, bekal kemandirian anak-anak yang akan selalu mereka bawa kapanpun.
🌸 Point kedua adalah kebutuhan domestik (harian) yang tidak luput akan selalu dijalani, terlebih keluarga kami berkomitment untuk tidak menggunakan jasa Helper.. Sehingga pada point ini kesempatan utk saya dan suami melakukan bonding lebih besar dengan Afiqah dan Nina, dimana setiap kegiatan domestik rumah tangga kami mengajak dan melibatkan afiqah dan nina untuk bersama-sama melakukannya. Misal mencuci baju, menjemur pakaian, melipat baju, mencuci piring, memasak masakan sederhana, menyapu, mengepel, dan banyak kegiatan lainnya dengan pendekatan bermain.
🌸 Point ketiga adalah bagian pengembangan diri saya sebagai wanita produktif. Dengan background latar belakang saya yang pernah sebagai wanita karir, saya merasa terbiasa produktif (menghasilkan mata pencaharian). Oleh karena itu sejak menikah dan resign saya memulai bisnis membuka toko perlengkapan bayi dan sekarang berkembang memproduksi popok kain, sprei dan training pants. Bersama dengan adik, saya membagi tugas, untuk masalah produksi dan manajemen karyawan di daerah di fokuskan ke adik. Dan untuk masalah bahan materiil, pemasaran dan penjualan adalah menjadi fokus saya. Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini mendapat perhatian afiqah dan nina, dimana mereka menyaksikan dan ikut mengalami proses bersama saya, berjualan dan melakukan semua proses tsb. Sehingga satu hal yang saya coba tanamkan kepada mereka untuk bekerja ikhlas, bekerja dengan ridho suami, bekerja utk mensejahterahkan karyawan dan bekerja untuk eksistensi diri (memenuhi rasa ingin berkembang pada diri wanita). Maka muncul keinginan afiqah dan nina utk doing something fun like mommy, ya mereka membuat sebuah rumah produksi kue, dimana saya dan suami mendampingi mereka dalam jatuh bangun utk berkembang.

3 Hal yang tidak penting dalam kehidupan saat ini:
1. Packing Order, untuk hal ini saya merasa sangat tidak efisien dengan melakukan packing penjualan dilakukan seorang diri plus dibantu Afnin.
Maka langkah saya berikutnya ingin mencari tenaga karyawan utk dpt mensupport back up office hal-hal yg dpt di delegasikan seperti ini.
2. Proses Produksi/Pembuatan Kue, pada kegiatan ini anak-anak sedikit byk masih membutuhkan bantuan saya, terutama saat proses produksi dan pengiriman. Memantau dan memastikan kue tidak gosong dengan bolak balik ke dapur setiap 1-2 menit adalah sebuah kegiatan yg melelahkan dan menghabiskan waktu juga energi. Belum lagi jika lengah sedikit hasilnya gosong.. Ancuur mina 😰😭😭😭 kerugian bahan-bahan premium, kerugian waktu, kerugian energi yang paling menguras tenaga.
Maka langkah berikutnya saya ingin mencari inovasi alat/metode yg dpt mempermudah mendukung proses pemanggangan, misal oven otomatis, oven listrik, oven dengan ukuran sedang/besar agar tidak menghabiskan energi dan waktu diarea tsb, tp tetap mempertimbangkan ke ekonomisan.
3. Menerima tamu/kerabat dekat. Dalam hal ini saya masih bingung dalam menata waktu, karena keluarga, teman, tetangga tidak pernah dapat diduga kehadirannya. Dan saya mengalami kesulitan dalam menolak tamu yg ingin datang, mengobrol, bermain, dimana akan banyak menghabiskan waktu saya dan anak-anak untuk membersamai tamu hingga kegiatan rutin lain tersendat/terbengkalai dan menjadi kegiatan yg menghabiskan energi double beres-beres krn sering kali yang bertamu tinggal datang dan pulang tanpa memikirkan merapihkan alat permainan bahkan merusakkan mainan. Karena saya tdk dpt mengontrol tamu yg merasa nyaman tdk pulang sampai berjam-jam ataupun sering bertandang kerumah. Pada fase ini saya pusiing 😰😰.

Kegiatan yang saya jalani bersama keluarga cenderung flexible (tidak baku pada ketentuan jam, tp menyesuaikan kondisi) kira-kira seperti ini lah jadwal.keseharian kami:

Senin - Kamis saya dan suami bangun lebih pagi untuk persiapan puasa sunah

03.30: Bangun, memasak makanan simple (ikan goreng, ayam goreng, rendang dll yg simple)
04.15: Sahur bersama suami
05.00: Sholat Subuh, anak-anak bangun diajak sholat
05.30: Ayah mandi dan berangkat kerja
06.00: Saya mencuci pakaian, anak-anak bermain memberi makan - minum hewan peliharaan (kelinci 15 ekor, ayam 2 ekor dan kura-kura)
07.00: Anak-anak Mandi
07.30: Memasak sarapan bersama anak-anak
08.00: Menjemur pakaian dibantu oleh anak-anak
08.30: Saya mandi dan berbenah diri
09.00: Memulai kelas HS
12.00: Sholat Dhuhur
12.30: Menyiapkan makan siang bersama anak-anak
13.00: Reading time/bermain bebas untuk anak-anak. Saya mengurus bisnis
14.00: Tidur Siang anak-anak
15.30: Bangun, sholat ashar
16.00: Bermain diluar rumah, sepeda, sepatu roda, memotret atau ke RPTRA
17.00: Mandi sore
18.00: Sholat Maghrib, buka puasa, mengaji.
18.30: Menyiapkan Makan Malam
19.30: Makam malam bersama keluarga
20.00: Sholat Isya dilanjutkan bonding anak-anak dengan ayah (Membaca, bermain tebak-tebakan, belajar memotret dll). Ibu mengurus bisnis (packing, delivery) memastikan utk keesokan harinya
21.30: Saatnya beristirahat tidur malam

Notes: Untuk kegiatan domestik seperti menyapu, mengepel, mlmemyetrika, mencuci piring menjadi kegiatan fleksible yg dpt dikerjakan saat membersamai anak memasak, ataupun setelah kegiatan bermain yang kotor.

Terima kasih, semoga.ada solusi atau tanggapan atas tulisan saya. 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar