Sabtu, 17 Juni 2017

Fiona Reka Mustika_IIP4_NHW#5

NHW#5 BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR*



Bismillahirohmanirohim...



Jika diijinkan untuk bermimpi dan mewujudkan mimpi ini menjadi kenyataan, saya ingin Proses Cara Belajar yang saat ini berlaku, diubah.. 



Pendekatan belajar saat ini menurut kacamata saya sangat membebani otak anak-anak.

Disaat periode emas otak mereka menyerap berbagai input dengan sangat cepat, sistem pendidikan kita malah menumpulkannya... 
Bagaimana tidak, bila setiap anak diminta untuk unggul, berprestasi meraih nilai sempurna dalam semua mata pelajaran, diminta seragam dan diarahkan memilih jurusan-jurusan tertentu yang dianggap paling menjanjikan pekerjaan... 

Tidak.. Tidak.. .Jangan korbankan generasi emas anak-anak kita yang telah memiliki jalan fitrah suci mereka masing-masing ini.

Tidak ada satu anak pun yang memiliki gen yang sama. 
Memiliki minat yang berbeda itu memang kodrat mereka... Tapi, jika orang dewasa mengarahkan mereka menjadi anak yang sama, maka bersiaplan dengan kemunculan generasi robot yang selalu patuh pada perintah, yang siap diprogram A-Z, yang memandulkan kreativitas alami mereka dan generasi yang tidak dapat mengutarakan suara batinnya, yang kemudian tinggal menunggu waktu siap meledak, mencari pelampiasan dari beban kerja otak yang sudah terlalu berat ini.



Ya extreme memang... Tapi itulah yang telah sama-sama kita lewati selama ini... 

Sekolah yang membawa tumpukan pekerjaan rumah, menghapal, menghapal dan menghapal tanpa memahami esensi sebenarnya apa itu R=M/V hanya sebatas kilas hapalan rumus saja.
Konon yang tidak juara kelas dianggap anak bodoh, Yang tidak dapat duduk manis dianggap anak nakal... Miris sekali stigma ini..


Wahai Ibu... Mohon mengertilah kami, para anakmu...

Kami ingin dimengerti, didengar, diperhatikan, dan diperlakukan selayaknya manusia utuh
Kami bukan robot penghapal, bukan juga anak anak nakal...
Kami adalah pribadi individu yang berbeda, dengan minat berbeda, dengan cara belajar yang berbeda, dan dengan cara pemahaman yang berbeda..

Dari keadaan ini lah saya ingin membuat sebuah sekolah yang InsyaAllah telah lama saya ikhtiarkan, yang selama ini coba saya wujudkan ke anak-anak saya dan ingin untuk di sebarkan ke seluruh generasi..



Sekolah dengan sistem waktu belajar yang singkat dengan pendekatan cara bermain, bereksplorasi dengan alam yang menstimulasi otak mereka dengan cara FUN, sekolah tanpa PR, sekolah dengan kebebasan melakukan minat yang anak-anak sukai. Tepat seperti yang saya perhatikan seperti model pendidikan di Finlandia.

Dan yang utama melalui pendekatan olahraga untuk mengaktifkan gross motoric dan soft motoric bekerja, kesenian musik dan segala bentuk kegiatan yang merelakskan otak mereka, meningkatkan curiousity mereka dan membuat masa emas anak menjadi optimal.

Kira -kira seperti ini lah perbandingan cara belajar di Indonesia dan Finlandia yang pendidikannya terbaik dan siswanya menjadi siswa terpintar dan terbahagia di seluruh dunia:



Di usia emas anak - anak yang sangat singkat ini saya berharap mereka lebih banyak menggunakan waktu mereka untuk menjadi anak-anak seutuhnya, menikmati hidup mereka berinteraksi dengan keluarga, saudara, teman dan melakukan hobby yang mereka sukai semisal hafish, mekanik, menyanyi, olahraga, bermusik, menjahit, membaca, melukis, memasak, menjadi tukang kayu, pencipta robot,.. they can be anything, they want to be. Mereka dapat mewujudkan kekuatan yang mereka sukai itu. Tidak ada yang hina dari semua profesi tersebut, dan tidak pula anak harus dipaksa mengikuti stigma masyarakat yang menganggap anak yang berhasil adalah dengan menjadi Guru, Dokter, Insinyur, Akuntan dll...




Sistem pembelajaran yang dijalankan saat ini sudah terlampau menjadikan pendidikan sebagai bisnis yang 'menggiurkan'. Bagaimana tidak... dengan semua standarisari, sertifikasi, lalu ditunjang dengan bimbel-bimbel yang tidak henti-hentinya menggerus uang para orang tua dan memaksa otak anak utk bekerja keras menelaah setiap mata pelajaran dengan excellent demi meraih sekolah unggulan. Semua telah berorientasi pada grade dan (money oriented). Akan semakin banyak profesi yang tidak dihargai utk diperkenalkan dibangku sekolah karena dianggap sebelah mata, membuang waktu dan tidak menjanjikan uang dalam pekerjaan orang dewasa.



Ini semua telah membuat anak-anak lelah dan para pendidik lelah menguji dan terus menguji dengan apa yang belum tentu mereka pahami dengan benar, sebatas teori.

Bayangkan berapa kali dalam sehari, seminggu, sebulan, setahun.. Anak dituntut untuk selalu menjawab dan menjawab... Bukan dimunculkan minat mereka untuk bertanya dan terus bertanya, sebagai fitrah ketertarikan (curiosity) mereka dalam suatu bidang.



Kelak jika berkesempatan mewujudkan mimpi ini, saya ingin mendirikan sekolah yang membawa para siswa dan para pendidik bahagia, menemukan fitrah belajar yang bahagia dan semakin semangat untuk menekuni yang mereka senang lakukan dengan hati bukan atas nama tinta emas gelar juara. 



Karena masa anak-anak ini sangat lah pendek, maka janganlah kita membebani otak mereka. Jika otak mereka dipaksa untuk terus bekerja dan bekerja, maka mereka akan berhenti belajar dan semakin mengkerdilkan daya kritis mereka,,,



Semoga dengan adanya penyetaraan cara belajar FUN disemua sekolah kelak, para orang tua tidak perlu berlomba-lomba memasukkan anak ke sekolah unggulan yang mahal dan ternama, karena dengan metode yang sama sekolah negeri menjadi sekolah yang sama unggulnya dan sama meleburnya antara si miskin dan si kaya.



Dan semua ini untuk menciptakan pribadi anak yang Bahagia, yang menghargai dirinya sendiri dan menghargai orang lain.




Lampiran: Bentuk Belajar (Curriculum HS - Afnin)

Jumat, 09 Juni 2017

Fiona Reka Mustika_IIP4_NHW#4

NHW#4 πŸ“šNICE HOME WORK #4

πŸ€MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH πŸ€


Bismillahirohmanirohim,

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

πŸ‘© Sampai saat ini, fokus utama saya masih tetap kepada 2 hal :
1. Komunikasi dgn pasangan dan 2. Sabar dan Ikhlas menjalani Peran Ibu.

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiapsaat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

πŸ‘© InsyaAllah yang saya buat dalam Checklist Indicator NHW#2 konsisten saya jalankan.. 
Dan terukur dengan prioritas kebutuhan improvement sebagai individu, istri dan ibu.



b.Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Bismillahirohmanirohim...

Setelah saya merenungkan hal ini, insyaAllah saya telah mendapat inside bahwa peran Allah menciptakan saya dimuka bumi ini adalah untuk membagikan ilmu dan kemampuan yang saya miliki dengan saudara-saudara yang kurang beruntung, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras maupun golongan.
Dilandasi dengan hati nurani keluarga kami yang enjoy dalam berbagi, untuk keluarga kami yang baru dalam kategori 'cukup materi" belum berlebih ini merasakan kenikmatan tersendiri ketika kami dapat turun berbagi dengan masyarakat yg kurang beruntung.




InsyaAllah kami akan konsisten melakukan aktivitas berbagi yang selama ini telah terlaksana dan menguatkan komitmen kami untuk membuat 'Taman Bermain Afnin' yang digagas dari keluarga kecil kami untuk meningkatkan peran para Ibu di sekitar lingkungan kami dalam mendidik anak-anak mereka dengan basis Home Education dan terus menebar manfaat melalui sosial media.


Misi Hidup : berbagi ilmu dan pengalaman kepada lingkungan sekitar
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak berbasis Rumah (Home Education)
Peran : Pendidik

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup



e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

πŸ‘© InsyaAllah misi tersebut sudah saya laksanakan mulai beberapa tahun lalu sejak memiliki putri pertama dan terus dilakukan improvement hingga sampai saat ini. 


f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

πŸ‘© InsyaAllah CONTINOUS IMPROVEMENT ini akan terus saya lakukan dan mengevaluasi yang sudah dilakukan,

Karena perjalanan ribuan mil selalu dimulai oleh langkah pertama, segera tetapkan KM 0 anda

Sabtu, 03 Juni 2017

Fiona Reka Mustika-IIP4_NHW#3

Topik pekan 3: Membangun Peradaban dari Dalam Rumah

Assalamualaikum Wr. Wb.

Rumah 🏠 adalah istana bagi kami.. sekalipun seandainya rumah kami reyot InsyaAllah kami tetap nyaman di dalamnya.. Karena bukan kenyamanan materi berlimpah yg kami utamakan.. Tapi cinta dan kasih sayang penghuni nya yang membuat kami betah, nyaman di dalamnya.. Sekalipun ada kerikil-kerikil di dalamnya itu adalah lika-liku kehidupan kami yang tak tergantikan..

Ibarat sebuah bangunan 🏠. Kami sepasang orang tua inilah yang menjadi pondasi rumah, yang menentukan bagaimana pilar-pilar bangunan akan berdiri kokoh, miring ataupun rapuh sekalipun...

Ketika 2 jiwa menyatu atas izin Allah SWT, tak lantas kami menjadi pasangan kunci dan gembok yang saling menyatu dalam kecocokan sebuah cinta abadi.. Butuh proses dan usaha bagi masing-masing individu.


Allah SWT Maha Mengetahui kelemahan dan kelebihan umatnya, menyatukan perbedaan menjadi harmony kebahagiaan dunia akhirat πŸ’– Aamiin.

A. Ekspresi suami saat menerima surat cinta
Dua kali saya membuat surat cinta ini, yang pertama dibuat atas permintaan suami ingin dikirim melalui Whatsapp. Berhari-hari saya merancangnya tapi ekspresinya malah lucu-lucuan mau mencari kawan lama kami yang dulu mempertemukan kami saat di RS πŸ˜…πŸ˜… #gagal.com mendapat ekspresinya.

Pantang menyerah, saya coba berinisiatif lagi menuliskan surat cinta dengan tulisan tangan penuh penghayatan yang demikian panjang mengalir dengan derasnya, akhirnya ba'da maghrib ini dibaca oleh Suami dengan penuh haru bercampur rasa lapar πŸ˜‹. Sambil berkata I Love You, memeluk saya dan berkata ia bahagia dan akan terus merajut keluarga kami lebih baik lagi..
Alhamdulillah πŸ˜‡πŸ˜‡ walaupun tidak begitu romantis tapi ini better dari ekspresi surat pertama πŸ˜‹

B. Kekuatan kedua putri kami

1. Aisyah Afiqah Khalilah Wahyudi πŸ‘§
Berusia 5 tahun, ia memiliki hati yang mulia. Seorang putri yang pemaaf dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, melainkan ia memilih memutus keburukan dengan kebaikan. Senang belajar AlQuran. Afiqah adalah anak yang memiliki hati lembut hingga mudah beradaptasi hingga ke semua binatangpun sayang kepadanya.
Daya kreatifitasnya baik, pintar sangat cepat dalam belajar dan senang berbagi ilmu.
Ia mengajarkan kepada saya arti sabar dan ketelatenan dalam melakukan sesuatu, seperti ia melakukan bisnis kue nya di usia dini.

2. Khayla Nina Putri Wahyudi πŸ‘§
Berusia 3 tahun, ia memiliki kemampuan bahasa yang sangat baik, cepat merespon bahasa indonesia, inggris dan spanyol. Nina memiliki keinginan yang sangat besar atas kehendak yg menjadi tujuannya. Nina juga anak yg pandai, sejak usia satu tahun mudah menghafal surat-surat pendek dan doa sehari-hari. Keras pada pendiriannya namun hatinya penyayang dan pemaaf.
Ide-idenya sering 'out of the box' πŸ’‘ tapi justru menjadi inspirasi dan inovasi bagi kami.

C. Potensi diri saya adalah InsyaAllah seorang yang melihat segala hal dengan positive. Hingga rasanya tdk pernah merasa takut akan halangan rintangan ke depan. Mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Mudah Emphaty kepada orang yang kurang beruntung dan berkesusahan.
Saya merasa bekal kemandirian saya sangat bermanfaat bagi kehidupan berkeluarga saya yang jauh dari pertolongan ke dua orang tua. Atas kehendak Allah SWT menempatkan saya diantara keluarga kecil ini adalah untuk saling menguatkan dgn suami saya dan untuk mendidik anak-anak saya menjadi calon-calon Ibu Profesional.

D. Di lingkungan saya masih begitu banyak pemulung yang mengajak anak-anak usia prasekolah dan usia sekolah yg diajak ikut memulung dari bak sampah satu ke bak sampah lainnya.
Rencana ke 1:
Saya merasa iba dengan kondisi ini.
Dengan meminta izin suami saya ingin membuka rumah kami menjadi Rumah Bermain untuk kalangan tidak mampu.

Jika sebelumnya tahun 2016 kami telah open house 'Taman Bermain Afnin' dengan mengalirkan ilmu dan pendidikan yg saya miliki bersama anak-anak saya, kami mengajak bermain sambil belajar untuk anak-anak satpam, anak tukang sampah beserta para ibunya bermain dan belajar menggunakan fasilitas belajar kami agar lebih membawa manfaat.

Semoga atas izin Allah SWT, rumah kami yang membutuhkan perbaikan ini akan segera direnovasi, kelak ketika rumah kami sudah selesai kami ingin merealisasikan Rumah Bermain AfNin yang lebih bermanfaat utk para anak dan ibu-ibu pemulung agar pendidikan rumah kami dapat menyebarkan manfaat lebih besar bagi mereka yang kurang beruntung. Aamiin YRA.

Rencana ke 2:
Saya ingin terus merealisasikan program 'Jumat berbagi' yang selama ini saya gagas dengan kawan-kawan di area Jakarta untuk berbagi pendapatan kami dengan masyarakat tidak mampu, dengan memasak dan berbagi makanan rumahan ke TPS-TPS di Jkt Barat, Timur dan Selatan. Untuk area lainnya InsyaAllah semoga dengan Izin Allah SWT dapat terbantu juga.

Demikian NHW#3 ini saya sampaikan
Semoga membawa manfaat bagi kita semua

Wasalamualaikum Wr. Wb.