Sabtu, 29 Juli 2017

Fiona Reka Mustika_IIP4_#NHW9

_Matrikulasi IIP batch #4_
_Nice HomeWork #9_

*BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN*

***PETUNJUK PENGERJAAN***

Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.

Rumus yang kita pakai :

*PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE*

Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.

Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.

Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.

Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.

Mulailah dari yg sederhana,  lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.

Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.

Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan di bawah ini:

Selamat menjadi agen perubahan

Karena

_Everyone is a Changemaker_

( Setiap orang adalah agen perubahan)

Sampai jumpa di perkuliahan Ibu Profesional selanjutnya untuk bisa lebih memahami secara detil matrikulasi IIP ini.

Salam,

/Tim Fasilitator IIP/

***



Bismillahirohmanirohim...

Assalamualaikum wr.wb.

Akhirnya sampai di penghujung NHW 9, materi Bunda sebagai Agen Perubahan
InsyaAllah niat dan misi saya dalam membuat perubahan di lingkungan sekitar semakin mengarahkan ke hal yang telah saya rencakanan.

Di lingkungan tempat tinggal saya, ada kesenjangan yang kontras sekali antara pekerja lapangan dengan penghuni perumahan. Terutama saat melihat laporan keuangan dalam penggajian tenaga keamanan/satpam, tenaga kebersihan/sampah, dan petugas penjaga masjid yang nominalnya hanya ratusan ribu jauh dari UMR, utk menghidupi keluarga.
Untuk itu ada beberapa anak seumuran afnin yang tidak bersekolah, dan dalam kesehariannya hanya dipertontonkan tontonan televisi yang kurang ada unsur edukasi.

Dari pengalaman beberapa tahun selama proses mendidik afnin, saya merasakan getaran besar yang membahagiakan hati, dimana saya senang mendidik anak-anak, saya senang menjadi agen perubahan, dimana anak adalah cikal bakal penerus peradaban, yang akan menjadi penentu peradaban. Saya ingin mendidik anak-anak yg kurang beruntung ini seperti mendidik anak-anak saya sendiri. Dengan bekal peralatan HS yang afnin pergunakan, saya yakin akan memberikan manfaat besar berbagi dgn anak-anak lain yg kurang beruntung ini. Hak mereka utk mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang layak ingin saya perjuangkan bersama-sama dgn kelg kecil kami.

InsyaAllah Misi saya Membuka Rumah Belajar Afnin akan segera saya realisasikan setelah renovasi rumah kami selesai πŸ˜‡πŸ˜‡
Mohon doa dan dukungannya ya πŸ™πŸ™πŸ™

Wassalamualaikum wr.wb

Fiona Reka M.A.

Jumat, 21 Juli 2017

Fiona Reka Mustika_IIP4_NHW#8

NHW#8
Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)
Mendidik Anak menuju keseimbangan bekal dunia dan akhirat mereka melalui optimasi stumulasi masa keemasan anak (Golden Ages)
b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)

Ingin membantu mencerdaskan kehidupan anak-anak balita yang kurang beruntung baik secara materi maupun kasih sayang dari orang tuanya.

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)

Ingin membuka sekolah terbuka untuk anak-anak kurang mampu

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)

Memiliki ilmu yang terus bermanfaat untuk rumah belajar terbuka kami

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:

1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

-  Menjalankan misi saya untuk memberikan manfaat dari ilmu yg dimiliki melalui rumah belajar terbuka agar semakin dikenal dan membawa manfaat bagi masyarakat yg kurang mampu.

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)

- Membuka Rumah Belajar Afnin
- Meneruskan projek rumah hidroponik di taman belakang rumah
- Meneruskan projek AfNin Farms : budidaya kelinci, ikan, bebek, dan kura-kura

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

- Membuka rumah belajar Afnin utk dhuafa dgn memanfaatkan sarana HS dan Library dirumah kami.

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

Salam Ibu Profesional,

Fiona Reka Mustika

Sabtu, 15 Juli 2017

Fiona Reka Mustika_IIP4_NHW#7

NiceHomeWork #7
TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF

Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7. Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar.
Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.

Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman tulis di NHW#1 – NHW #6

Semua ini ditujukan agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.

πŸ€ Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb :
1⃣masuk ke www.temubakat.com
2⃣isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional
jawab Questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya

3⃣Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini.
4⃣ Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7
πŸ€ Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran
Kuadran 1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA
Kuadran 2 : Aktivitas yang anda SUKA tetapi andaTIDAK BISA
Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda BISA
Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA
*****************************************

Bismillahirohmanirohim..

Mencoba menyelesaikan NHW#7 disaat last minutes hari sabtu. Sudah seminggu kondisi tubuh diharuskan bed rest, semoga segera diangkat penyakit ini supaya dpt beraktivitas lagi, Aamiin








Jumat, 07 Juli 2017

Fiona Reka Mustika_IIP4_NHW#6


  1. ☘☘​NICE HOMEWORK #6☘☘


*BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL*

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.
Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.
Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut).

Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.

 (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7).

Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?

kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

_SELAMAT MENGERJAKAN_
Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

#################################################################

🌼 Bismillahirohmanirohim πŸ˜‡ 🌼

Akhirnya sampai juga pada topik menjadi MANAJER HANDAL KELUARGA πŸ’–πŸ‘¨‍πŸ‘¨‍πŸ‘§‍πŸ‘§

Topik ini adalah topik yg tidak akan pernah usang.. Ketika saya memutuskan menikah, secara harfiah kebiasaan-kebiasaan masa single membutuhkan adjustment mengikuti kebutuhan 2 kepala yang menyatu dalam biduk rumah tangga.

Bahkan ketika Allah SWT mengamanahkan kepercayaan anak-anak lucu yang dititipkan kepada kami, otomatis semua membutuhkan penyesuaian..

Penyesuaian kebiasaan, penyesuaian waktu, penyesuaian finansial, bahkan penyesuaian untuk terus memperdalam ilmu yang semuanya membutuhkan skala prioritas, dimana kita lah yang harus dapat memutuskan mana yang Urgent/Mendesak, Important/Penting tapi tidak mendesak, Biasa saja, ataupun yang bisa ditunda (not urgent).

Setiap melewati sebuah fase, hal-hal tersebut akan mengalami penyesuaian dalam kehidupan keluarga kami.

Yang pada awalnya prioritas berkeluarga adalah mengenal, memahami pasangan. Kemudian setelah memiliki momongan, prioritas menjadi beralih kepada kehidupan kelahiran si kecil, memperhatikan asupan mpasi nya, memperhatikan tumbuh kembang nya dan terus berlanjut hingga memperhatikan kehidupan agama, sosial keluarga yang akan terus dijalani selama di dunia dan mempersiapkan bekal untuk kelak di akherat.

Dan kini prioritas yang dijalani saat ini mengerucut pada 3 prioritas hal terpenting:
1. Bermain dan Belajar bersama Afiqah & Nina, terus mendampingi dan memfasilitasi fitrah belajar mereka (Dirumah, Outing ke TMII,  Ancol, Planetarium, Gunung, Pantai dll)
2. Mengurus kebutuhan domestik Rumah Tangga (memasak, mencuci, menyetrika, memelihara hewan ternak, bersih-bersih) dan memastikan asupan gizi keluarga terjaga.
3. Menjalankan Bisnis Bunda Produktif (produksi sprei, produksi training pants, dan produksi Cookies) hingga dalam penanganan pemasaran dan penjualannya.

Ini adalah 3 hal terpenting dalam fase kehidupan keluarga saat ini.
🌸 Point pertama yang tidak akan dapat saya tinggalkan adalah mendampingi Masa Keemasan (Golden Ages) Afiqah dan Nina dimana pembentukan akhlak, adab ditentukan pada masa ini. Disinilah kami merasa warisan yang dapat kami tinggalkan adalah bekal agama, bekal kemandirian anak-anak yang akan selalu mereka bawa kapanpun.
🌸 Point kedua adalah kebutuhan domestik (harian) yang tidak luput akan selalu dijalani, terlebih keluarga kami berkomitment untuk tidak menggunakan jasa Helper.. Sehingga pada point ini kesempatan utk saya dan suami melakukan bonding lebih besar dengan Afiqah dan Nina, dimana setiap kegiatan domestik rumah tangga kami mengajak dan melibatkan afiqah dan nina untuk bersama-sama melakukannya. Misal mencuci baju, menjemur pakaian, melipat baju, mencuci piring, memasak masakan sederhana, menyapu, mengepel, dan banyak kegiatan lainnya dengan pendekatan bermain.
🌸 Point ketiga adalah bagian pengembangan diri saya sebagai wanita produktif. Dengan background latar belakang saya yang pernah sebagai wanita karir, saya merasa terbiasa produktif (menghasilkan mata pencaharian). Oleh karena itu sejak menikah dan resign saya memulai bisnis membuka toko perlengkapan bayi dan sekarang berkembang memproduksi popok kain, sprei dan training pants. Bersama dengan adik, saya membagi tugas, untuk masalah produksi dan manajemen karyawan di daerah di fokuskan ke adik. Dan untuk masalah bahan materiil, pemasaran dan penjualan adalah menjadi fokus saya. Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini mendapat perhatian afiqah dan nina, dimana mereka menyaksikan dan ikut mengalami proses bersama saya, berjualan dan melakukan semua proses tsb. Sehingga satu hal yang saya coba tanamkan kepada mereka untuk bekerja ikhlas, bekerja dengan ridho suami, bekerja utk mensejahterahkan karyawan dan bekerja untuk eksistensi diri (memenuhi rasa ingin berkembang pada diri wanita). Maka muncul keinginan afiqah dan nina utk doing something fun like mommy, ya mereka membuat sebuah rumah produksi kue, dimana saya dan suami mendampingi mereka dalam jatuh bangun utk berkembang.

3 Hal yang tidak penting dalam kehidupan saat ini:
1. Packing Order, untuk hal ini saya merasa sangat tidak efisien dengan melakukan packing penjualan dilakukan seorang diri plus dibantu Afnin.
Maka langkah saya berikutnya ingin mencari tenaga karyawan utk dpt mensupport back up office hal-hal yg dpt di delegasikan seperti ini.
2. Proses Produksi/Pembuatan Kue, pada kegiatan ini anak-anak sedikit byk masih membutuhkan bantuan saya, terutama saat proses produksi dan pengiriman. Memantau dan memastikan kue tidak gosong dengan bolak balik ke dapur setiap 1-2 menit adalah sebuah kegiatan yg melelahkan dan menghabiskan waktu juga energi. Belum lagi jika lengah sedikit hasilnya gosong.. Ancuur mina 😰😭😭😭 kerugian bahan-bahan premium, kerugian waktu, kerugian energi yang paling menguras tenaga.
Maka langkah berikutnya saya ingin mencari inovasi alat/metode yg dpt mempermudah mendukung proses pemanggangan, misal oven otomatis, oven listrik, oven dengan ukuran sedang/besar agar tidak menghabiskan energi dan waktu diarea tsb, tp tetap mempertimbangkan ke ekonomisan.
3. Menerima tamu/kerabat dekat. Dalam hal ini saya masih bingung dalam menata waktu, karena keluarga, teman, tetangga tidak pernah dapat diduga kehadirannya. Dan saya mengalami kesulitan dalam menolak tamu yg ingin datang, mengobrol, bermain, dimana akan banyak menghabiskan waktu saya dan anak-anak untuk membersamai tamu hingga kegiatan rutin lain tersendat/terbengkalai dan menjadi kegiatan yg menghabiskan energi double beres-beres krn sering kali yang bertamu tinggal datang dan pulang tanpa memikirkan merapihkan alat permainan bahkan merusakkan mainan. Karena saya tdk dpt mengontrol tamu yg merasa nyaman tdk pulang sampai berjam-jam ataupun sering bertandang kerumah. Pada fase ini saya pusiing 😰😰.

Kegiatan yang saya jalani bersama keluarga cenderung flexible (tidak baku pada ketentuan jam, tp menyesuaikan kondisi) kira-kira seperti ini lah jadwal.keseharian kami:

Senin - Kamis saya dan suami bangun lebih pagi untuk persiapan puasa sunah

03.30: Bangun, memasak makanan simple (ikan goreng, ayam goreng, rendang dll yg simple)
04.15: Sahur bersama suami
05.00: Sholat Subuh, anak-anak bangun diajak sholat
05.30: Ayah mandi dan berangkat kerja
06.00: Saya mencuci pakaian, anak-anak bermain memberi makan - minum hewan peliharaan (kelinci 15 ekor, ayam 2 ekor dan kura-kura)
07.00: Anak-anak Mandi
07.30: Memasak sarapan bersama anak-anak
08.00: Menjemur pakaian dibantu oleh anak-anak
08.30: Saya mandi dan berbenah diri
09.00: Memulai kelas HS
12.00: Sholat Dhuhur
12.30: Menyiapkan makan siang bersama anak-anak
13.00: Reading time/bermain bebas untuk anak-anak. Saya mengurus bisnis
14.00: Tidur Siang anak-anak
15.30: Bangun, sholat ashar
16.00: Bermain diluar rumah, sepeda, sepatu roda, memotret atau ke RPTRA
17.00: Mandi sore
18.00: Sholat Maghrib, buka puasa, mengaji.
18.30: Menyiapkan Makan Malam
19.30: Makam malam bersama keluarga
20.00: Sholat Isya dilanjutkan bonding anak-anak dengan ayah (Membaca, bermain tebak-tebakan, belajar memotret dll). Ibu mengurus bisnis (packing, delivery) memastikan utk keesokan harinya
21.30: Saatnya beristirahat tidur malam

Notes: Untuk kegiatan domestik seperti menyapu, mengepel, mlmemyetrika, mencuci piring menjadi kegiatan fleksible yg dpt dikerjakan saat membersamai anak memasak, ataupun setelah kegiatan bermain yang kotor.

Terima kasih, semoga.ada solusi atau tanggapan atas tulisan saya. 😊

Sabtu, 17 Juni 2017

Fiona Reka Mustika_IIP4_NHW#5

NHW#5 BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR*



Bismillahirohmanirohim...



Jika diijinkan untuk bermimpi dan mewujudkan mimpi ini menjadi kenyataan, saya ingin Proses Cara Belajar yang saat ini berlaku, diubah.. 



Pendekatan belajar saat ini menurut kacamata saya sangat membebani otak anak-anak.

Disaat periode emas otak mereka menyerap berbagai input dengan sangat cepat, sistem pendidikan kita malah menumpulkannya... 
Bagaimana tidak, bila setiap anak diminta untuk unggul, berprestasi meraih nilai sempurna dalam semua mata pelajaran, diminta seragam dan diarahkan memilih jurusan-jurusan tertentu yang dianggap paling menjanjikan pekerjaan... 

Tidak.. Tidak.. .Jangan korbankan generasi emas anak-anak kita yang telah memiliki jalan fitrah suci mereka masing-masing ini.

Tidak ada satu anak pun yang memiliki gen yang sama. 
Memiliki minat yang berbeda itu memang kodrat mereka... Tapi, jika orang dewasa mengarahkan mereka menjadi anak yang sama, maka bersiaplan dengan kemunculan generasi robot yang selalu patuh pada perintah, yang siap diprogram A-Z, yang memandulkan kreativitas alami mereka dan generasi yang tidak dapat mengutarakan suara batinnya, yang kemudian tinggal menunggu waktu siap meledak, mencari pelampiasan dari beban kerja otak yang sudah terlalu berat ini.



Ya extreme memang... Tapi itulah yang telah sama-sama kita lewati selama ini... 

Sekolah yang membawa tumpukan pekerjaan rumah, menghapal, menghapal dan menghapal tanpa memahami esensi sebenarnya apa itu R=M/V hanya sebatas kilas hapalan rumus saja.
Konon yang tidak juara kelas dianggap anak bodoh, Yang tidak dapat duduk manis dianggap anak nakal... Miris sekali stigma ini..


Wahai Ibu... Mohon mengertilah kami, para anakmu...

Kami ingin dimengerti, didengar, diperhatikan, dan diperlakukan selayaknya manusia utuh
Kami bukan robot penghapal, bukan juga anak anak nakal...
Kami adalah pribadi individu yang berbeda, dengan minat berbeda, dengan cara belajar yang berbeda, dan dengan cara pemahaman yang berbeda..

Dari keadaan ini lah saya ingin membuat sebuah sekolah yang InsyaAllah telah lama saya ikhtiarkan, yang selama ini coba saya wujudkan ke anak-anak saya dan ingin untuk di sebarkan ke seluruh generasi..



Sekolah dengan sistem waktu belajar yang singkat dengan pendekatan cara bermain, bereksplorasi dengan alam yang menstimulasi otak mereka dengan cara FUN, sekolah tanpa PR, sekolah dengan kebebasan melakukan minat yang anak-anak sukai. Tepat seperti yang saya perhatikan seperti model pendidikan di Finlandia.

Dan yang utama melalui pendekatan olahraga untuk mengaktifkan gross motoric dan soft motoric bekerja, kesenian musik dan segala bentuk kegiatan yang merelakskan otak mereka, meningkatkan curiousity mereka dan membuat masa emas anak menjadi optimal.

Kira -kira seperti ini lah perbandingan cara belajar di Indonesia dan Finlandia yang pendidikannya terbaik dan siswanya menjadi siswa terpintar dan terbahagia di seluruh dunia:



Di usia emas anak - anak yang sangat singkat ini saya berharap mereka lebih banyak menggunakan waktu mereka untuk menjadi anak-anak seutuhnya, menikmati hidup mereka berinteraksi dengan keluarga, saudara, teman dan melakukan hobby yang mereka sukai semisal hafish, mekanik, menyanyi, olahraga, bermusik, menjahit, membaca, melukis, memasak, menjadi tukang kayu, pencipta robot,.. they can be anything, they want to be. Mereka dapat mewujudkan kekuatan yang mereka sukai itu. Tidak ada yang hina dari semua profesi tersebut, dan tidak pula anak harus dipaksa mengikuti stigma masyarakat yang menganggap anak yang berhasil adalah dengan menjadi Guru, Dokter, Insinyur, Akuntan dll...




Sistem pembelajaran yang dijalankan saat ini sudah terlampau menjadikan pendidikan sebagai bisnis yang 'menggiurkan'. Bagaimana tidak... dengan semua standarisari, sertifikasi, lalu ditunjang dengan bimbel-bimbel yang tidak henti-hentinya menggerus uang para orang tua dan memaksa otak anak utk bekerja keras menelaah setiap mata pelajaran dengan excellent demi meraih sekolah unggulan. Semua telah berorientasi pada grade dan (money oriented). Akan semakin banyak profesi yang tidak dihargai utk diperkenalkan dibangku sekolah karena dianggap sebelah mata, membuang waktu dan tidak menjanjikan uang dalam pekerjaan orang dewasa.



Ini semua telah membuat anak-anak lelah dan para pendidik lelah menguji dan terus menguji dengan apa yang belum tentu mereka pahami dengan benar, sebatas teori.

Bayangkan berapa kali dalam sehari, seminggu, sebulan, setahun.. Anak dituntut untuk selalu menjawab dan menjawab... Bukan dimunculkan minat mereka untuk bertanya dan terus bertanya, sebagai fitrah ketertarikan (curiosity) mereka dalam suatu bidang.



Kelak jika berkesempatan mewujudkan mimpi ini, saya ingin mendirikan sekolah yang membawa para siswa dan para pendidik bahagia, menemukan fitrah belajar yang bahagia dan semakin semangat untuk menekuni yang mereka senang lakukan dengan hati bukan atas nama tinta emas gelar juara. 



Karena masa anak-anak ini sangat lah pendek, maka janganlah kita membebani otak mereka. Jika otak mereka dipaksa untuk terus bekerja dan bekerja, maka mereka akan berhenti belajar dan semakin mengkerdilkan daya kritis mereka,,,



Semoga dengan adanya penyetaraan cara belajar FUN disemua sekolah kelak, para orang tua tidak perlu berlomba-lomba memasukkan anak ke sekolah unggulan yang mahal dan ternama, karena dengan metode yang sama sekolah negeri menjadi sekolah yang sama unggulnya dan sama meleburnya antara si miskin dan si kaya.



Dan semua ini untuk menciptakan pribadi anak yang Bahagia, yang menghargai dirinya sendiri dan menghargai orang lain.




Lampiran: Bentuk Belajar (Curriculum HS - Afnin)

Jumat, 09 Juni 2017

Fiona Reka Mustika_IIP4_NHW#4

NHW#4 πŸ“šNICE HOME WORK #4

πŸ€MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH πŸ€


Bismillahirohmanirohim,

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

πŸ‘© Sampai saat ini, fokus utama saya masih tetap kepada 2 hal :
1. Komunikasi dgn pasangan dan 2. Sabar dan Ikhlas menjalani Peran Ibu.

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiapsaat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

πŸ‘© InsyaAllah yang saya buat dalam Checklist Indicator NHW#2 konsisten saya jalankan.. 
Dan terukur dengan prioritas kebutuhan improvement sebagai individu, istri dan ibu.



b.Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Bismillahirohmanirohim...

Setelah saya merenungkan hal ini, insyaAllah saya telah mendapat inside bahwa peran Allah menciptakan saya dimuka bumi ini adalah untuk membagikan ilmu dan kemampuan yang saya miliki dengan saudara-saudara yang kurang beruntung, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras maupun golongan.
Dilandasi dengan hati nurani keluarga kami yang enjoy dalam berbagi, untuk keluarga kami yang baru dalam kategori 'cukup materi" belum berlebih ini merasakan kenikmatan tersendiri ketika kami dapat turun berbagi dengan masyarakat yg kurang beruntung.




InsyaAllah kami akan konsisten melakukan aktivitas berbagi yang selama ini telah terlaksana dan menguatkan komitmen kami untuk membuat 'Taman Bermain Afnin' yang digagas dari keluarga kecil kami untuk meningkatkan peran para Ibu di sekitar lingkungan kami dalam mendidik anak-anak mereka dengan basis Home Education dan terus menebar manfaat melalui sosial media.


Misi Hidup : berbagi ilmu dan pengalaman kepada lingkungan sekitar
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak berbasis Rumah (Home Education)
Peran : Pendidik

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup



e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

πŸ‘© InsyaAllah misi tersebut sudah saya laksanakan mulai beberapa tahun lalu sejak memiliki putri pertama dan terus dilakukan improvement hingga sampai saat ini. 


f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

πŸ‘© InsyaAllah CONTINOUS IMPROVEMENT ini akan terus saya lakukan dan mengevaluasi yang sudah dilakukan,

Karena perjalanan ribuan mil selalu dimulai oleh langkah pertama, segera tetapkan KM 0 anda